Bogor – Yodha Media Indonesia, 17 April 2025,- Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Rudi Susmanto dan Wakil Bupati Jaro Ade tengah memasuki masa awal pemerintahan mereka.
Baru dua bulan berjalan, kepemimpinan keduanya sudah mulai menyedot perhatian publik, termasuk pengamat politik Kabupaten Bogor, Yusfitriadi.
Dalam wawancara eksklusif bersama FYP Friendly Yodha Podcast, Yusfitriadi membeberkan sejumlah hal menarik terkait pembagian peran antara Bupati dan Wakil Bupati yang menurutnya cukup ideal.
“Saya menyebutnya duet tunggal. Mereka punya keahlian berbeda tapi saling melengkapi. Rudi Susmanto fokus ke relasi pemerintahan pusat dan provinsi, sementara Jaro Ade lebih banyak menyentuh akar permasalahan masyarakat secara langsung,” ujar Yusfitriadi, yang juga merupakan pendiri Lembaga Studi Visi Nusantara Maju.
Yusfitriadi mengungkapkan bahwa isu krusial yang harus segera dibenahi duet Rudi-Jaro, antara lain:
-
Tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
-
Permasalahan lingkungan, termasuk alih fungsi lahan dan pencemaran sungai.
-
Pendidikan, seperti maraknya pungutan liar dan kasus kekerasan di sekolah.
-
Kesehatan, mulai dari stunting hingga pelayanan RSUD yang dinilai belum optimal.
-
Pengelolaan desa yang belum mandiri meski sudah mendapat banyak anggaran.
-
Pertanian, peternakan dan perkebunan yang kehilangan generasi muda.
-
Penyelamatan aset tanah pemerintah yang belum terdata dan rawan disalahgunakan.
-
Reformasi BUMD, yang dinilai belum memberi kontribusi signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“BUMD seharusnya jadi mesin PAD. Tapi kenyataannya malah terus-terusan minta penyertaan modal. Ada yang rugi, tapi pelayanan tetap buruk. Pemerintah harus berani audit eksternal dan lakukan evaluasi total,” tegas Yusfitriadi.
Yusfitriadi menyarankan agar dalam 100 hari pertama, Pemerintah Kabupaten Bogor minimal menunjukkan empat langkah nyata:
-
Mengeluarkan kebijakan strategis untuk 5 tahun ke depan.
-
Meluncurkan pilot project yang konkret dan berdampak.
-
Mengintegrasikan program pemerintah pusat dan provinsi.
-
Menjalankan program populis yang menyentuh langsung masyarakat, seperti gerakan "Satu Rumah Dua Pohon" untuk penghijauan.
Menurutnya, masa awal pemerintahan adalah fase take off yang menentukan kepercayaan publik.
“Kalau 100 harinya mulus, ke depan bisa tinggal landas dengan lebih mudah. Tapi kalau dari awal sudah diragukan, akan berat untuk membangun kepercayaan publik,” jelasnya.
Saat ditanya soal prioritas utama yang harus diambil oleh Rudi Susmanto, Yusfitriadi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur.
“Infrastruktur adalah kunci. Mau sektor pendidikan, kesehatan, atau pertanian berkembang, kalau akses jalannya rusak, semua akan terhambat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi banjir di kawasan Cibinong yang disebut sebagai dampak dari lemahnya sistem drainase dan warisan persoalan pemerintahan sebelumnya.
Duet kepemimpinan Rudi Susmanto dan Jaro Ade dinilai memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan di Kabupaten Bogor.
Namun, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Dengan visi yang tepat, kerja keras, dan evaluasi menyeluruh, harapan masyarakat akan pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat bisa menjadi kenyataan.
TONTONG SELENGKAPNYA