Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Iklan

Dihadang Tarif Trump, Indonesia dan Jepang Perkuat Kerja Sama Dagang Lewat Proyek AZEC

Nia
Senin, 05 Mei 2025
Last Updated 2025-05-05T02:50:04Z
masukkan script iklan disini

 


Bogor – Yodha Media Indonesia -, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengungkap bahwa Indonesia dan Jepang tengah memperkuat kerja sama dagang di tengah tekanan situasi global, khususnya akibat kebijakan tarif balasan (resiprokal) dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.


Kebijakan tarif Trump dinilai telah mengganggu stabilitas perdagangan global, termasuk bagi Indonesia dan Jepang, dua negara mitra dagang utama AS. Indonesia diketahui dikenakan tarif impor hingga 32 persen, sementara Jepang dikenakan tarif sebesar 24 persen.


Di tengah ketidakpastian tersebut, kerja sama ekonomi bilateral Indonesia–Jepang justru semakin solid. Terbaru, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, bersama delegasinya, menyambangi kediaman Presiden RI, Prabowo Subianto, di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 4 Mei 2025.


Menurut Airlangga, kunjungan tersebut membawa misi penting terkait penguatan proyek kerja sama dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah inisiatif regional untuk pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan.


“PM Kishida menyampaikan langsung surat dari Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, kepada Pak Presiden. Salah satu isinya berkaitan dengan proyek-proyek AZEC,” ungkap Airlangga usai pertemuan.


Airlangga menjelaskan bahwa hingga saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 170 nota kesepahaman (MoU) dengan Jepang di berbagai sektor strategis, termasuk energi terbarukan.


Salah satu kerja sama terbaru yang menjadi sorotan adalah proyek panas bumi (geothermal) di Muara Laboh, Sumatera Barat, dengan kapasitas 80 megawatt (MW). Nilai investasinya mencapai US$500 juta atau sekitar Rp8,2 triliun (kurs Rp16.467).


“Besok akan ada penandatanganan financial closing terhadap proyek geothermal Muara Laboh tersebut,” terang Airlangga.


Ia menegaskan bahwa kemitraan RI-Jepang dalam AZEC menjadi bukti kuatnya hubungan kedua negara meski dihadapkan pada gejolak global.


“Kerja sama Indonesia dengan Jepang ini diharapkan bisa terus ditingkatkan di tengah ketidakpastian akibat kebijakan tarif Trump,” tegasnya.


Proyek AZEC sendiri menjadi andalan dalam memperkuat transisi energi bersih di Asia, dengan melibatkan berbagai negara di kawasan untuk mengembangkan teknologi rendah karbon, termasuk geothermal, hidrogen, dan energi terbarukan lainnya.


Pemerintah Indonesia melihat momentum ini sebagai peluang untuk tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga memperdalam hubungan dagang strategis dengan Jepang sebagai mitra jangka panjang.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Disqus Shortname

Comments system

Tag Terpopuler

Iklan