Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Iklan

Ribuan Umat Padati Candi Sewu, Peringati Waisak 2569 BE dengan Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju

Nia
Selasa, 13 Mei 2025
Last Updated 2025-05-12T19:06:28Z
masukkan script iklan disini


YODHA MEDIA INDONESIA -, KLATEN – Ribuan keluarga besar Buddhayana Indonesia memadati pelataran Candi Sewu, Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, pada Senin (12/5/2025) sore. Mereka datang dari berbagai penjuru Indonesia untuk memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 yang mencapai puncaknya pada pukul 23.55.29 WIB malam ini.


Sekitar 5.000 umat Buddha hadir dalam perayaan suci ini. Ketua Panitia Waisak Candi Sewu, Daryono, S.Ag., M.Si., menyebut peserta datang dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Palembang, Banjarmasin, Lampung, hingga Papua.


Dengan tema “Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju”, peringatan Waisak tahun ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga momen sosial yang menggugah semangat persatuan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.


Prosesi perayaan dimulai dengan sarana puja dari Candi Lumbung menuju altar utama Candi Sewu. Ritual dilanjutkan dengan pensakralan altar, puja bakti, serta meditasi bersama menjelang detik-detik Waisak. Momen ini menjadi puncak perayaan, di mana umat Buddha merenungi tiga peristiwa agung dalam kehidupan Sang Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.


Tak sekadar seremoni keagamaan, peringatan Waisak di Candi Sewu juga menjadi ruang perjumpaan lintas komunitas dan pemerintah. Dalam acara Dharmasanti Waisak, para Bhikkhu Sangha, Majelis Buddhayana Indonesia, dan umat, duduk bersama dengan perwakilan dari Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Klaten.


“Indonesia adalah rumah besar kita bersama. Keberagaman budaya, suku, agama, ras, dan golongan adalah berkah yang harus kita jaga dan rawat bersama. Nilai-nilai universal ajaran Sang Buddha sangat relevan untuk memperkuat semangat kebhinekaan dan persatuan,” kata Daryono.


Acara Waisak juga dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dalam bentuk sendratari Sumunaring Manjushri Grha yang mengisahkan kemuliaan Bodhisatva Manjushri—simbol kebijaksanaan dan wawasan luhur. Candi Sewu, dalam tradisi Buddhayana, dikenal sebagai Manjushri Graha, tempat suci yang merepresentasikan nilai-nilai kearifan dan harmoni.


“Sendratari ini menjadi simbol bersinarnya kembali rumah Manjushri, sekaligus pengingat bahwa ajaran dan warisan leluhur bisa terus menyinari kehidupan masyarakat modern,” ujar Daryono menutup.


Perayaan Waisak 2569 BE di Candi Sewu tahun ini membuktikan bahwa spiritualitas dan kebudayaan dapat berjalan berdampingan, mempererat persaudaraan, dan menghidupkan nilai-nilai welas asih dalam kehidupan berbangsa.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Disqus Shortname

Comments system

Tag Terpopuler

Iklan