Yodha Media Indonesia , Cibinong – Di tengah gencarnya program bantuan sosial dan janji-janji kesejahteraan untuk rakyat kecil, kisah getir seorang janda lansia bernama Siti Aminah di Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, justru membuka tabir gelap realita yang terjadi di lapangan.
Rumahnya bocor parah setiap kali hujan, namun bantuan yang dijanjikan pemerintah tak kunjung datang. Ironisnya, meski sudah disurvei dan difoto petugas , hasilnya nihil.
"Bukan bocor lagi, becek. Rumah emak mah banjir kalau hujan. Enggak bisa tidur!" ujar Ibu Siti Aminah saat ditemui di rumah sederhananya yang kini ia tempati bersama dua orang cucunya.
Ibu Aminah mengaku sudah lama ditinggal wafat suaminya pada Agustus 2024 lalu dan kini hidup hanya mengandalkan cucu serta satu anak yang bekerja sebagai satpam. Dua anak lainnya tidak memiliki pekerjaan tetap, bahkan tak mampu membantu biaya hidup orang tuanya.
Lebih menyedihkan lagi, Ibu Aminah mengaku pernah menerima surat keterangan bantuan dari pemerintah, namun tak pernah menerima isinya.
"Cuma kertasnya doang, isinya enggak ada," ungkapnya sambil menunjukkan dokumen yang ia simpan sebagai harapan kosong.
Ia juga menyebut bahwa selama ini hanya pernah menerima dua kali bantuan beras dari RT lama. Namun sejak RT baru menjabat, bantuan sama sekali tak pernah lagi diterima.
Ibu Aminah merasa dirinya seperti "hilang" dari sistem pendataan warga miskin yang seharusnya menjadi prioritas program sosial.
Kisah Ibu Aminah mengungkapkan potret buram distribusi bantuan sosial yang sering kali tidak tepat sasaran.
Dalam narasinya, ia tidak menuntut banyak. Ia hanya berharap atap rumahnya diperbaiki agar cucunya tidak lagi kehujanan saat tidur, dan pemerintah mau benar-benar peduli pada rakyat kecil seperti dirinya.
“Emak cuma pengin rumah Emak enggak bocor, cucu emak enggak kehujanan. emak enggak minta banyak. Cuma diperhatiin aja,” ucapnya lirih.
Cerita seperti ini bukanlah satu-satunya. Di balik berbagai program unggulan pemerintah daerah maupun pusat seperti PKH, bansos tunai, bantuan pangan, hingga bantuan RTLH, ternyata masih banyak warga yang tertinggal dan luput dari perhatian, entah karena data yang tak diperbarui atau sistem yang tak transparan.
Kini publik menanti: apakah pemerintah daerah dan pusat mau membuka mata dan turun langsung menyentuh realita di lapangan?
Atau kisah Ibu Aminah akan menjadi satu dari sekian banyak suara sunyi yang tak pernah sampai ke meja kebijakan?
Editor: Yodha Media Indonesia
Liputan: Tim FYP – Friendly Yodha Podcast
