yodhamediaindonesia.com - Gelaran Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) ke-8 tingkat Kabupaten Bogor yang berlangsung di Alun-Alun Cirimekar, Cibinong, Sabtu (8/11/2025) menjadi ajang pembuktian semangat santri dari berbagai kecamatan.
Sebanyak 654 peserta dan 552 official dari 40 kecamatan ikut ambil bagian dalam berbagai cabang lomba, mulai dari tahfidz, murotal, MTQ, MKQ, kaligrafi, pidato bahasa Indonesia dan Arab, puisi Islami, cerdas cermat, hingga cabang olahraga seperti lari 100 meter, bulu tangkis, dan tenis meja.
Dari sekian banyak peserta, FKDT Kecamatan Ciomas tampil mencuri perhatian. Di bawah kepemimpinan H. Ahmad Syarif, para santri madrasah diniyah yang tergabung dalam DPAC FKDT Ciomas berhasil membawa pulang empat piala bergengsi, di antaranya juara 1 kaligrafi, juara 2 bulutangkis, MTQ dan juara 3 pidato Bahasa Arab.
“Alhamdulillah, ini bukan hanya kemenangan para santri, tapi kemenangan bagi seluruh madrasah diniyah di Ciomas. Mereka berjuang dengan semangat dan doa,” ujar H. Ahmad Syarif usai menerima penghargaan.
Koordinator lomba kecamatan Ciomas, Sulaeman, menyebut bahwa hampir di setiap cabang, FKDT Ciomas mengirimkan perwakilan terbaik dari madrasah diniyah yang tersebar di wilayah tersebut.
“Kami berupaya agar seluruh madrasah punya kesempatan tampil. Yang terpenting bukan hanya piala, tapi pengalaman dan nilai perjuangan yang mereka bawa pulang,” ungkapnya.
Porsadin ke-8 ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, perwakilan Kementerian Agama, Ketua DPP FKDT, Ketua DPW FKDT Jawa Barat, Ketua PGRI Kabupaten Bogor, serta sejumlah camat dan lurah.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang mempererat ukhuwah dan menumbuhkan semangat keislaman di kalangan santri.
Diketahui, Kabupaten Bogor memiliki 1.218 madrasah diniyah dengan total 5.812 guru dan lebih dari 30 ribu santri aktif. Ajang seperti Porsadin menjadi wadah penting untuk mengasah potensi, kreativitas, dan karakter santri sejak dini.
“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak santri yang percaya diri menampilkan bakatnya,” tutur H. Ahmad Syarif menutup wawancara.
.jpg)