Transformasi Pendidikan Bogor Dimulai dari Jadwal Belajar
Tepat di momentum Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengumumkan dua kebijakan strategis yang akan mengubah ritme kehidupan pelajar di Kabupaten Bogor.
Pertama, kegiatan belajar mengajar di sekolah hanya akan berlangsung dari Senin hingga Jumat, menjadikan Sabtu dan Minggu sebagai hari libur penuh bagi siswa.
“Kami sudah menyampaikan himbauan resmi kepada seluruh jajaran pemerintahan dan Dinas Pendidikan. InsyaAllah surat edarannya segera diterbitkan,” ujar Rudy, Selasa (3/6/2025).
Kebijakan ini bertujuan memberi ruang istirahat yang cukup bagi peserta didik dan tenaga pengajar. Menurutnya,
keseimbangan waktu belajar dan istirahat sangat krusial dalam membentuk kualitas pendidikan yang berkelanjutan.
Fokus, Sehat, dan Siap Belajar
Bupati Bogor menilai, sistem pembelajaran lima hari kerja akan membantu siswa menjadi lebih fokus dan sehat secara fisik maupun mental.
Dengan waktu akhir pekan yang bebas dari aktivitas sekolah, anak-anak bisa mengembangkan minat dan bakat di luar ruang kelas.
“Ini bagian dari usaha kita meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menciptakan kehidupan yang lebih seimbang bagi anak-anak,” jelas Rudy.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen Pemkab Bogor dalam menerapkan pendekatan humanis pada kebijakan pendidikan—mengedepankan kesejahteraan psikologis pelajar dan guru,
bukan sekadar angka akademik.
Jam Malam Pelajar: Perlindungan, Bukan Pembatasan
Selain reformasi hari belajar, Rudy Susmanto juga menetapkan jam malam bagi pelajar berseragam. Siswa dilarang berada di ruang publik setelah pukul 21.00 WIB.
“Kami prioritaskan langkah ini demi menjaga keamanan dan ketertiban generasi muda, khususnya pelajar,” ungkapnya.
Kebijakan ini berlaku untuk seluruh wilayah Kabupaten Bogor, dan akan melibatkan pengawasan dari Satpol PP, kepolisian, hingga aparat desa dan kelurahan.
Namun Rudy menegaskan, ini bukan bentuk pembatasan hak, melainkan langkah preventif demi melindungi generasi muda dari potensi bahaya malam hari.
Evaluasi Bersama, Tidak Sepihak
Rudy menyadari bahwa setiap kebijakan memiliki dampak luas. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa seluruh langkah ini akan terus dievaluasi bersama para pemangku kepentingan.
“Ini bukan kebijakan sepihak. Kita ingin membangun pola hidup yang lebih tertib, produktif bagi anak-anak kita," tegasnya.
Rudy juga mengajak orang tua, guru, dan tokoh masyarakat untuk terlibat aktif dalam sosialisasi dan pengawasan, demi menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Momentum HJB untuk Lompatan Pendidikan
Dua kebijakan yang diumumkan Bupati Bogor dalam peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 bukanlah sekadar aturan baru, melainkan langkah strategis membentuk generasi Bogor yang sehat, disiplin, dan unggul.
Dari pemangkasan hari sekolah menjadi lima hari, hingga jam malam pelajar, semuanya dirancang untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih ramah anak dan berorientasi pada masa depan.
Kabupaten Bogor tidak hanya memperingati hari jadi dengan pesta seremonial—tapi dengan gebrakan nyata untuk masa depan warganya.