Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Breaking News

🔄 Memuat breaking news...

Iklan

Iklan

komentar

Pakar Nilai Prabowo Berpeluang Jadi Mediator Konflik Thailand–Kamboja yang Kian Memanas

Nia
Minggu, 14 Desember 2025
Last Updated 2025-12-14T04:48:30Z
masukkan script iklan disini


Jakarta – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali memanas dan berpotensi mengganggu stabilitas kawasan Asia Tenggara. 


Sejumlah pakar hubungan internasional menilai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memiliki posisi strategis untuk berperan sebagai mediator dalam upaya penyelesaian konflik kedua negara secara damai.


Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai langkah mediasi Indonesia sejalan dengan prinsip penyelesaian sengketa secara damai sebagaimana diatur dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


“Menurut saya, Bapak Presiden bisa berperan sebagai mediator agar Thailand dan Kamboja mau menyelesaikan sengketa mereka secara damai sesuai amanat Piagam PBB,” ujar Hikmahanto kepada wartawan, Minggu (14/12/2025).

 

Hikmahanto menegaskan, konflik berkepanjangan antara Thailand dan Kamboja tidak hanya berdampak pada kedua negara, tetapi juga berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.


Indonesia Dinilai Punya Modal Diplomasi Kuat


Pandangan serupa disampaikan pakar hubungan internasional Universitas Padjadjaran (Unpad), Teuku Rezasyah


Ia menilai Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, memiliki legitimasi moral dan diplomatik untuk mendorong dialog damai.


“Presiden Prabowo dapat melakukan audiensi kepada Raja Thailand dan Raja Kamboja untuk memohon kesediaan mereka bermusyawarah, mengingat tingginya eskalasi konflik yang berpotensi merusak peradaban kedua negara,” kata Rezasyah.

 

Menurutnya, Indonesia juga dapat mengambil inisiatif strategis dengan mendorong Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ASEAN guna mencegah meluasnya konflik bersenjata di kawasan.


Peringatan bagi Indonesia soal Ketahanan Perbatasan


Rezasyah menambahkan, konflik Thailand–Kamboja menjadi pengingat penting bagi Indonesia akan potensi sengketa di wilayah perbatasan, baik darat maupun laut.


“Indonesia dituntut untuk meningkatkan pembangunan wilayah perbatasan secara komprehensif dan berkelanjutan, termasuk memperkuat sistem pertahanannya,” ujarnya.

 

Korban Terus Bertambah


Diketahui, konflik yang berakar dari sengketa batas wilayah sepanjang sekitar 800 kilometer sejak era kolonial ini telah menewaskan sedikitnya 20 orang dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi di kedua sisi perbatasan.


Meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim Thailand dan Kamboja sepakat menghentikan pertempuran, laporan di lapangan menyebutkan bahwa bentrokan masih terjadi dan kedua pihak saling menyalahkan.


Kondisi tersebut memperkuat urgensi kehadiran mediator netral dari kawasan, dengan Indonesia dinilai sebagai salah satu aktor paling potensial untuk mendorong perdamaian berkelanjutan.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Disqus Shortname

Comments system

Tag Terpopuler

Iklan