![]() |
| Presiden RI KE6 SBY |
Pernyataan tersebut disampaikan SBY saat menghadiri peluncuran buku otobiografi Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/12/2025).
“Dalam kompetisi politik, kalau mau menang ya harus kerja keras. Tidak ada jalan pintas,” ujar SBY.
Ucapan tersebut disampaikan SBY sambil mengenang pengalaman perjuangan politiknya bersama Djoko Suyanto, khususnya dalam Pemilihan Presiden 2009, yang kembali mengantarkannya memimpin Indonesia untuk periode kedua.
Dalam kesempatan itu, SBY memberikan apresiasi terhadap sikap Djoko Suyanto yang menjaga jarak dari politik praktis saat masih aktif berdinas di TNI.
Menurut SBY, sikap tersebut mencerminkan integritas dan komitmen terhadap profesionalisme militer.
“Mas Djoko nampaknya tidak memilih untuk masuk ke arena politik kekuasaan atau politik praktis. Sikap itu sangat saya hormati sebagai kawan,” ungkap SBY.
SBY juga menekankan bahwa ketika seorang prajurit akhirnya terjun ke pemerintahan, perjuangan politik harus tetap dilakukan secara lurus, benar, dan bermartabat.
“Ketika saya ajak untuk berjuang dalam dunia politik, tentu dalam perjuangan politik yang lurus, yang benar, dan yang halal, Alhamdulillah waktu itu Mas Djoko bersedia,” katanya.
Ia mengaku bersyukur memiliki rekan seperjuangan seperti Djoko Suyanto yang satu visi, satu hati, serta menghormati demokrasi dan konstitusi negara.
“Saya memerlukan tokoh seperti ini, yang menghormati tatanan demokrasi dan kehidupan bernegara yang bertumpu pada konstitusi,” imbuh SBY.
Lebih lanjut, SBY menegaskan bahwa nilai, prinsip, dan etika tidak boleh dikorbankan demi ambisi meraih kekuasaan politik.
Menurutnya, kekuasaan sejatinya harus menjadi alat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
“Kami sama-sama berpendapat bahwa nilai-nilai yang baik tidak boleh dikesampingkan demi mendapatkan kekuasaan,” ujar SBY.
Ia juga menegaskan sikap tegasnya dalam menghadapi konflik kepentingan antara partai politik dan negara.
“Kalau ada konflik kepentingan partai politik atau negara, kita harus memilih. Kami bersatu bahwa negaralah yang diutamakan. Country first, jangan dibalik,” tegasnya.
Sebagai informasi, Djoko Suyanto pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 2006–2007, saat SBY menjalani masa kepresidenan pertama.
Pada periode kedua pemerintahan SBY, Djoko Suyanto dipercaya mengemban jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pernyataan SBY ini dinilai relevan di tengah dinamika politik nasional saat ini, sekaligus menjadi pesan moral bagi para politisi dan generasi muda bahwa demokrasi harus dijalankan dengan etika, kerja keras, dan keberpihakan pada kepentingan bangsa.


